Minggu, 20 November 2011

Reporter


Reporter adalah salah satu jenis jabatan kewartawanan yang bertugas melakukan peliputan berita (news gathering) di lapangan dan melaporkannya ke pada publik, baik dalam bentuk tulisan untuk media cetak atau dalam situs berita di internet, atau pun secara lisan, bila laporannya disampaikan melalui media elektronik radio atau televisi. Hasil kerja reporter, baik merupakan naskah tulisan ataupun lisan, umumnya harus melalui penyuntingan redaktur atau produser berita sebelum bisa disiarkan kepada publik
Istilah reporter sering disalahartikan dengan wartawan dan jurnalis. Wartawan adalah sejenis jurnalis yang mengadakan riset dan menampilkan informasi dalam jenis media massa tertentu.
Reporter biasanya memiliki gelar kolese. Ketika menyewa reporter, editor biasanya mempertimbangkan pekerjaaan sebelumnya, meskipun pekerjaan tersebut hanya ditulis untuk sebuah koran pelajar atau sebagai bagian dari internship.
Satu konsepsi umum yang salah adalah wartawan koran menulis berita tajuk utama untuk artikel mereka, namun biasanya yang menulis adalah copy editor.
Meskipun pekerjaan mereka dapat membuat mereka sebagai celebrities kecil, namun kebanyakan reporter hanya mendapatkan gaji yang rendah. Di Amerika Serikat lulusan kolese yang baru lulus umumnya mendapat US$ 20.000 per tahun atau kurang.

Wartawan


Wartawan atau jurnalis adalah seorang yang melakukan jurnalisme, yaitu orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/ dimuat di media massa secara teratur. Laporan ini lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio, majalah, film dokumentasi, dan internet. Wartawan mencari sumber mereka untuk ditulis dalam laporannya; dan mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu untuk melayani masyarakat.

Cara Mengatasi Nervous Saat Berbicara di depan Umum


Setiap orang pasti pernah dan akan merasakan bagaimana berbicara di depan umum. Dan apakah yang anda rasakan ketika anda akan mulai melakukan pembicaraan atau presentase anda? Mungkin anda akan merasakan seluruh tubuh anda gemetaran, wajah memerah, keluar keringat dingin dan bahkan mungkin yang paling parah perut anda merasakan mual dan rasanya ingin segera ke toilet.
Dan pada saat yang seperti inilah anda didiagnosa mengalami demam percaya diri atau lebih dikenal dengan demam panggung. Hal yang seperti ini bukan hanya dialami oleh orang-orang yang baru pertama kali tampil di depan umum, bahkan mungkin orang yang sudah terbiasa tampil di muka umum bisa saja terkena demam panggung.
Hal-hal yang seperti ini biasanya hadir karena sering berfikiran negative tentang diri kita sendiri. Misalnya kita selalu berfikiran kalau kita tidak pernah bisa, atau tidak menguasai topic pembicaraan, bahkan mungkin kita takut akan kritikan. Hal-hal tersebut yang mengakibatkan kita kehilangan rasa percaya diri. Dan untuk membangkitkan rasa percaya diri ketika berbicara di depan umumtersebut, ada 3 hal yang haru kita perhatikan:
1. Kita harus menguasai setiap detail yang akan kita sampaikan pada saat presentase. Tentunya hal ini dilakukan dengan latihan. Mungkin latihan berbicara di depan cermin.
2. Kita harus berusaha mengendalikan emosi dan rasa takut yang muncul di diri kita, dan menjadikan emosi kita itu spirit untuk mencapai hal yang kita inginkan.
3. Membangun gambaran positif di dalam diri kita. Misalnya dengan berfikir kalau kita bisa untuk mencapai target pembicaraan yang kita inginkan.
Ada beberapa tisp sebelum melakukan presentase:
- Kuasai topic yang akan kita sampaikan
- Atur nafas hingga tenang, jangan sampai terlihat kalau kita sedang grogi.
- Buatlah jeda beberapa saat sebelum memulai pembicaraan, tetapi jangan terlalu lama. Karena pendengar akan berfikiran kalau kitamungkin tidak menguasai materi yang akan kita sampaikan.
- Jangan terbebani dengan penampilan (costum, dll), tetap focus pada komunikasi dan pembicaraan.
- Bagi pemula yang mungkin belum berani untuk menatap pendengar, jangan sekali-kali penglihatan kita menerawang kemana-mana. Focus ke pendengar, hanya saja lihat wajah pendengar dari dagu hingga ke hidung. Jangan menatap mata pendengar, karena kadang tatapan pendengar bisa membuat kita semakin grogi.

TIPS MENJADI PRESENTER HANDAL


Untuk menjadi presenter yang handal dan bertahan lama, diperlukan bukan hanya keterampilan berkomunikasi. Lebih dari itu, diperlukan karakter dan kemampuan “marketing” dalam menjual keahliannya tersebut. Di bawah ini, ada beberapa tips penting untuk menjadi presenter yang handal.
Tips 1 Know Your Self
Mengetahui dengan pasti kelebihan-kelebihan dirinya, yang dapat di pakai sebagai modal untuk ditonjolkan dan dipublikasikan. Jadi harus punya rasa percaya diri.
Tips 2 Image Personality
Penentuan brand image hendaknya dilakukan pertama kali saat akan memulai karier ini. Sebagai contoh, mau memilih image ‘serius’ atau ‘humoris.’ Selanjutnya harus konsisten dengan image tersebut, guna memilih acara-acara yang sesuai dengan image yang ingin ditonjolkan. Sebaiknya tetap konsisten pada pilihan awal, karena sekali kita terlibat dalam suatu pekerjaan akan menentukan image selanjutnya
Tips 3 Great Character
Menjaga sikap-sikap tertentu agar mendapat kepercayaan rekan bisnis, seperti: tepat waktu, disiplin, selektif terhadap pemilihan acara, dan sebagainya.
Tips 4 Time Management
Pengelolaan waktu adalah hal yang harus diperhatikan oleh seorang presenter. Ia harus datang menerima arahan dari klien. Hal ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya salah persepsi ketika membawa acara. Ia harus tepat waktu, berkaitan dengan persiapan acara.
Tips 5 Networking
Bersosialisasilah di mana-mana, sehingga orang tidak akan lupa pada kita dan tetap ingat kita. Caranya, dengan memberikan kartu nama, dan lain-lain. Hubungan dengan wartawan sangat penting dilakukan, karena kita membutuhkan mereka. Namun, jangan sampai terlihat mengejar-ngejar. Cukup lakukan sebuah hubungan yang baik, sehingga sewaktu-waktu mereka dapat mengangkat kita.

TIPS MENJADI PENYIAR YANG HANDAL


1. Jangan berhenti meningkatkan pengetahuan umum
Meningkatkan pengetahuan umum bisa dilakukan dengan membaca dan melihat, mulai dari buku, film, internet, dan apapun yang ada disekitar kita. Harus diingat, bahwa di mata pendengar, penyiar radio tahu segalanya.
2. Tidak ketinggalan infromasi dan berita
Seorang penyiar radio harus selalu update dengan apa yang saat ini terjadi. Cari dari segala macam sumber informasi dan berita. Apapun yang aktual, yang sedang ramai dibicarakan, yang terjadi, yang sedang jadi trend…apapun…!
3. Memiliki pergaulan yang luas
Dengan pergaulan yang luas, akan makin banyak yang kita serap dan makin banyak hal yang bisa kita pelajari. Perbanyak teman, perluas jaringan baik dari kalangan narasumber, target audience dan siapapun.
4. Memahami apa yang disuka dan tidak disuka oleh pendengar
Jika dianalogikan dalam dunia bisnis, penyiar adalah produsen dan pendengar adalah konsumen. Sedangkan produk yang ditawarkan adalah ‘air personality’ penyiar dan ‘show’ yang dibawakan penyiar dalam siaran. Agar ‘laku’ kita harus mengetahui apa yang disuka oleh pendengar. Untuk itu lakukan survey dan amati apa yang saat ini sedang disuka oleh pendengar. Penyiar harus ‘customer oriented’!
5. Mengenal industri radio secara umum
Know what you do. Bagaimana kita bisa berharap mendapatkan hasil yang maksimal, jika kita tidak memahami apa yang kita kerjakan. Semakin kita mengenal industri tempat kita berkarya, kita akan semakin memahami celah dan peluang untuk maju. Caranya mudah, banyak bertanya, banyak belajar.
Selain itu penyiar yang baik juga harus bisa siaran dengan gaya siaran yang menjadi ciri khas radio kita dan mengenal karakter target pendengarnya, serta harus patuh dan menjalankan aturan-aturan yang sudah ditetapkan oleh management.